Untuk memimpin perkampungan yang disebut kampung tersebut, Sunan Gunung Jati menetapkan murid Mbah Kuwu Cirebon bernama Syekh Mukhamad yang berasal dari Syam dan terkenal dengan sebutan Syekh Mengger (Monggor).
Namun Ki Mengger tidak lama menjadi gegeden daerah tersebut karena ia diminta pulang oleh orang tuanya untuk menajadi pemimpin negeri Syam. Sebagai penggantinya Sunan Gunung Jati menunjuk Patih unggulannya yang bernama Ki Banjaran dengan gelar Ki Cangak Putih. Ia dibantu putrinya yang bernama Nyi Mas Ayu Kendini yang berwajah cantik, beliau rajin membantu orang tuanya dalam mengolah sawah dan juga ikut meluaskan wilayah dengan membakar hutan sehingga wilayah itu semakin luas.
Disamping itu ia juga trampil mengatur tata praja, maka tidak menghereankan apabila peran Nyi Mas Ayu Kendini semakin terkenal. Saking kagumnya penduduk terhadap Nyi Mas Ayu Kendini atas kepandaian dan kecantikannya, maka dijuluki Bidadari Dwei Nawang Wulan. Pemandian Dewi Nawang Wulan sampai sekarang masih ada di komplek makam benjaran namanya Balong Widadaren.
Wilayah kampung Pegagan sangat luas dan memanjang ke barat sampai ke wilayah Panguragan (Blok Gempol Murub), bahkan ada wilayah Pegagan yang berada di daerah simbal Cantilan Jagapura yang luasnya kurang lebih 5 hektar. Hal ini di sebabkan pembakaran hutan yang dilakukan oleh Nyi Mas Ayu Kendini yang apinya meletuk terbawa angin dan jatuh di Daerah Simbal. Sekarang Wilayah tersebut sudah resmi masuk di Wilayah Jagapura melalui musyawara antara Kuwu Pegagan dan Kuwu Jagapura.
Dengan Pimpinan Ki Ageng Putih dan Putrinya, kampung pegagan bertambah maju, tertib dan teratur, penduduknya subur makmur tidak kurang sandang pangan.
Perkampungan Pegagan mampunyai Cantilan :
1. Cantilan Dukuh
2. Cantilan Kroya
Nyi Mas Ayu Kendini terkenal bukan karena pandai mengatur tata praja dan keterampilan serta peretanian saja, tetapi juga karena kecantikannya. Sehingga banyak pemuda yang tergila-gila pada putri Sekar Kedaton Pegagan. Diantaranya yang pertama-tama datang melamar ialah Rambit, lamaran itu langsung diterima oleh Ki Benjara tanpa berunding dengan putrinya. Padahal putrinya tidak mencintainya. Saat pernikahan akan dilangsungkan, Ki Benjara serta orang-orang Pegagan sangat kaget, karena putri Sekar Kedaton ada yang menculiknya. Tentu saja R.Ambit sangat murka dan tanpa banyak tutur lagi segera lari mengejarnya.
R.Sambarasa murid Ki Ageng Jopak atau Ki Gede Kaliwedi yang baru menyelesaikan tapanya dialas jatianom, ditengah alas itu ia melihat R. Sembaga yang sedang menggendong. Nyi Mas Ayu Kendini dalam keadaan pingsan. Tentu saja hal ini menimbulkan kecurigaan pada diri R. Sambarasa. Ia meminta kepada R. Sembaga untuk menurunkan putri itu dari gendongannya, tetapi R.Sembaga untuk menolaknya, terjadilah perang tanding yang sangat seru, masing-masing mengeluarkan ilmunya. Tetapi lama kelamaan R.Sembaga merasa terdesak dan lari meninggalkan musuhnya. Kemudian R.Sambarasa menyembuhkan Nyi Mas Ayu Kendini dari pingsannya, dan diajaklah pulang ke orang tuanya di Pegagan, tetapi Nyi Mas Ayu Kendini menolaknya dan mengajak R.Sambarasa untuk pergi jauh dan menika disana. Mendengar pernyataan Nyi Mas Ayu Kendini yang tulus maka R.Sambarasa berdiam diri tidak sampai hati menolaknya. Namun pembicaraan itu terputus karena kehadiran R. Ambit yang langsung menyerangnya duduk masalahnya, tetapi R. Ambit tetap tidak percaya, hingga terjadilah perang tanding yang sangat seru, yang kedua-duanya mengeluarkan ilmu andalannya. Tetapi lama kelamaan R. Sambarasa dapat dirobohkan oleh R. Ambit dan ditendangnya ke dasar jurang. Setelah siuman R. Sambarasa menemui gurunya Ki Gede Kaliwedi.
Kembalinya Nyi Mas Ayu Kendini ke Pegagan disambut gembira oleh rakyat Pegagan, lebih lebih orang tuanya Ki Benjara.
Untuk tidak membuang waktu segera Ki Benjara melangsungkan pernikahan dengan R.Ambit. Tetapi lagi lagi mengalami kegagalan karena kehadiran Ki Ageng Jopak yang datang menuntut balas atas kekalahan R.Sambarasa muridnya, apalagi posisi muridnya adalah benar, maka tanpa banyak bicara lagi langsung Ki Ageng Jopak menyerang R.Ambit. Untunglah bon memisahkannya dalam garis penuturan bukan jodohnya tetapi jodoh R.sambarasa.
Di Keraton Kedaton, Sinuhun Gunung Jati kedatangan tamu dari tanah seberang yang maksudnya mau menjemput Ki Benjara bersama keluarganya untuk dinobatkan menjadi raja di negerinya. Mendapat permintaan itu, Sunan Gunung Jati dan Mbah Kuwu tidak bisa menolaknya. Selanjutnya Ki Benjara bersama dengan Nyi Mas Ayu Kendini dan suaminya R.Sambarasa berpamitan kepada Sunan Gunung Jati serta Mbah Kuwu Ki Cakrabuana untuk meninggalkan Pendukuhan Pegagan. Adapun untuk gegedennya Pedukuhan Pegagan diserahkan pada Syekh Magelung Sakti yang ada di Pedukuhan Karang Kendal.
Memasuki Abad 17 tepatnya tahun 1628 tentara mataram dibawah pimpinan Sultan Agung menyerang Belanda di Batavia. Serangan ini gagal, karena kekurangan makanan dan serangan penyakit malaria. Memang saat itu transportasi tidak mudah seperti sekarang, maka kegagalan ini oleh pimpinan tentara Mataram di jadikan pengalaman untuk serangan berikutnya.
Seluruh pasukan diperintahkan untuk melucuti senjatahnya dan di kumpulkan lalu di kubur berjajar dua, makanya dari Cirebon sampai Indramayu terutama Kapetakan dan Cirebon Utara hamper di setiap desa di pinggir jalan raya ada makam berjajar dua, hal ini dilakukan sesmata-mata untuk mengelabui Belanda.
Pada suatu saat kampung Pegagan dan Karang Kendal disinggahi tentara Mataram yang membaur dengan penduduk dan banyak pula yang melakukan paerkawinan dengan penduduk setempat. Mereka memilih tempat di tengah yaitu di Desa Dukuh, karena tempatnya agak sepi jauh dari jalan raya tetapi mudah menghubunginya manakala ada berita perjuangan. Rombongan ini dipimpin oleh Raden Antrawulan yang menetap di Dukuh.
Memasuki abad 18 tepatnya tahun 1808, Gubernur Jenderal Belanda Deanless merombak susunan tata praja, khususnya di tanah jawa, yaitu :
1. Raja-raja akan digaji oleh Belanda dan tidak boleh mengambil Pajak kepada masyarakat.
2. Pergantian Sultan khususnya di Cirebon dicampuri oleh Belanda.
3. Adipati yang menguasai Kadipaten diganti dengan Bupati yang menguasai Kabupaten serta dapat gaji dari Belanda.
4. Ki Gede / Ki Ageng diubah menjadi Kuwu dan medapat bengkok.
Peninggalan sesepuh Pegagan yang perlu dilestarikan adalah:
1. Ki Jati bereupa kayu jati yang telah memfosil, terletak di depan Balai desa Pegagan Kidul, yang memiliki makna hati-nati dalam mengendalikan pemerintahan.
2. Makam Tumpeng, asalnya dari buah tumpeng yang dikubur berada di sebelah utara Balai Desa Pegagan Kidul, memiliki makna dalam mengendalikan pemerintahan Desa harus lempeng dan jujur.
3. Balong Dalem, memiliki makna hendaknya berpikir yang dalam dan sabar ketika menghadapi masalah yang timbul di masyarakat. Balong Dalem ada di sebelah timur Balai Desa Pegagan Kidul.
4. Buyut Semut ada di sebelah timur Balong Dalem yang memiliki makna harus emut, eling kepada yang Maha Kuasa jangan sampai bertindak angkara murka.
Pada saat Cirebon membara sekitar tahun 1816 – 1818 yang dikenal Perang Kedodongdong, yaitu perlawanan masyarakat Cirebon terhadap penjajahn Belanda dibawah pimpinan Begus serit. Hampir seluruh kuwu yang berada di wilayah Cirebon membantu perjuangan tersebut, baik yang terang-terangan maupun yang dibawah tanah, khususnya kuwu dan masyarakat perjuangan itu, diantaranya adalah tokoh-tokoh Ki Belang, Ki Laisa, Ki Salam dan Ki Lamus (Ki Tika).
Alat yang digunakan semasa perjuangannya, yang sekarang berupa benda pusaka dan masih tersimpan oleh anak cucunya, diantaranya adalah tombok, arti yang biasa berjalan sendiri, bendera waring dan baju antakesuma.
Desa Pegagan mengalami pemekaran pada tahun 1981, menjadi Desa Pegagan Kidul dan Desa Pegagan Lor.
Adapun nama-nama Kepala Desa yang diketahui adalah Desa Pegagan Kidul, sejak tahun 1908 :
1. Ki Narpijan
2. Ki Baijan
3. Ki Laisa
4. Ki Sam
5. Ki Kasem
6. Ki Resmi
7. Ki Salam
8. Ki Kemisat
9. Ki Samad
10. Ki Silem
11. Ki Nerfan
12. Ki Akim
13. Ki Wasiem
14. Ki Sesmpit
15. Sarbinga
16. Ki Ketimpen
17. Ki Dir
18. Ki Kireja
19. Ki Kasti
20. Ki Lampar/Kiwarasesntika
21. Ki Ketimpen
22. Ki Jiyem
23. Ki Suwada
24. Ki Madrais
25. Ki Wangen
26. Ki Muna
27. Ki Lebon
28. Ki Dasnia
29. Ki Padmanegara
30. Ki Darisem
31. Ki Senjani / H.Bakri
32. Ki Darmi
33. Ki Tuba
34. Ki Kamsia
35. Ki Wardeni
36. Ki Arja
37. Ki.H Ali
38. Ki Wangsa
39. Ki Bulyamin
40. Ki Abdulah Sajan
41. Ki Sabil Supeno : – 1969
42. Ki H. Kasanah : 1969 – 1981
43. Ki H. Maksudi (Pjs) : 1981 – 1985
44. Ki H. Dasita : 1985 – 1995
45. Ki Wadira : 1995 – 2003
46. Ki Rusli : 2003 – sekarang.
Desa Pegagan Lor :
1. Ki Dalisa (Pjs) : 1981
2. Ki Dalisa : 1981 – 1993
3. Ki Rokhmat : 1993 – 2003
4. Ki Dedi Asmadi : 2003 – sekarang.
Kecamatan Kapetakan memiliki jumlah penduduk yang
cukup banyak, yaitu lebih dari 56 ribu jiwa. Jumlah kepala keluarga (KK) di
Kecamatan Kapetakan adalah 15.526 KK atau setiap KK memiliki ukuran keluarga
3-4 orang/KK. Dari angka tersebut dapat dipahami bahwa keberhasilan program KB
tercapai dan sukses di Kecamatan Kapetakan karena telah membentuk ukuran KK
yang kecil. Namun ukuran keluarga kecil tidak berhasil mengurangi angka
kemiskinan. Persentase jumlah keluarga miskin di Kecamatan Kapetakan sebesar
41,5 %. Angka kemiskinan tertinggi di Kecamatan Kapetakan yaitu mencapai 89%,
sedangkan Desa yang memiliki angka kemiskinan di atas rata-rata Kecamatan
Kapetakan adalah Desa Pegagan Lor, Desa Dukuh dan Desa Kapetakan. Tabel 1
memperlihatkan profil kependudukan dan kemiskinan Kecamatan Kapetakan.
Tabel. 1 Profil Kependudukan
dan Kemiskinan Kecamatan Kapetakan
Desa/kel
|
Luas Desa/ Kelurahan
|
Jumlah Penduduk
|
Kepadatan penduduk
|
Jumlah KK
|
Persentase Keluarga Miskin
|
Persentase KK yang Anggota Menjadi Buruh
Tani
|
Bungko
|
1.322
|
4.645
|
351
|
1.290
|
39%
|
70%
|
Kertasura
|
409
|
7.472
|
1.826
|
2.143
|
14%
|
80%
|
Pegagan kidul
|
667
|
7.241
|
1.086
|
1.956
|
38%
|
70%
|
Pegagan lor
|
505
|
8.405
|
1.663
|
2.613
|
51%
|
20%
|
Dukuh
|
317
|
3.966
|
1.252
|
1.073
|
47%
|
80%
|
Karangkendal
|
351
|
7.587
|
2.163
|
2.114
|
30%
|
80%
|
Grogol
|
323
|
6.015
|
1.865
|
1.627
|
31%
|
45%
|
Kapetakan
|
697
|
6.527
|
937
|
1.799
|
89%
|
80%
|
Bungko lor
|
1.000
|
4.304
|
431
|
911
|
35%
|
53%
|
Kecamatan Kapetakan
|
5.589
|
56.162
|
1.005
|
15.526
|
42%
|
64%
|
Tingginya angka kemiskinan di Kecamatan Kapetakan
juga dicerminkan oleh persentase anggota keluarga yang menjadi buruh tani.
Rata-rata persentase anggota keluarga yang menjadi buruh tani di seluruh desa
adalah sebesar 64.2%, artinya lebih dari separuh jumlah KK di Kecamatan
Kapetakan aalah keluarga buruh tani. Namun demikian ada sebuah pertanyaan
menarik di Desa Pegagan Lor yang memiliki angka kemiskinan yang tinggi tetapi
persentase anggota KK yang menjadi buruh tani paling rendah dibanding desa-desa
lain di Kecamatan Kapetakan.
Nampaknya terjadi disparitas kemiskinan antar desa
di Kecamatan Kapetakan akibat tidak meratanya dsistribusi pendapatan, sehingga
kesenjangan antara masyarakat kaya dan masyarakat miskin yang cukup lebar.
Kemiskinan yang terjadi akibat disparitas ini dapat dikategorikan sebagai
kemiskinan relatif, dimana kondisi miskin disebabkan karena pengaruh
kebijakan pembangunan yang belum mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat
sehingga menyebabkan ketimpangan distribusi pendapatan.
Upaya pengembangan minapolitan diharapkan dapat
mendukung untuk merubah disparitas tersebut dengan cara peningkatan serapan
tenaga kerja yang cukup tersedia. Disisi lain, kesempatan kerja di kegiatan
usaha budidaya dapat meningkatkan jumlah kebutuhan tenaga kerja. Kebutuhan akan
tenaga kerja semakin tinggi dengan semakin meningkatnya produktivitas per
satuan lahan. Peningkatan poendapatan akan terjadi akibat pertumbuhan
produktivitas sebagai resultant dari peningkatan pendapatan per satuan lahan.
Dampak positif akhirnya adalah dalam bentuk distribusi pendapatan.
Penyebab pokok timbulnya angka kemiskinan yang
sedemikian tinggi di Kecamatan Kapetakan adalah pemanfaatan sumberdaya lahan
yang tidak optimal sehingga produktivitasnya menjadi rendah. Pertanian tanaman
pangan yang diharapkan menjadi motor penggerak perekonomian di Kecamatan
Kapetakan tidak mampu menyediakan sumber pendapatan yang ralistik akibat
permasalahan ketersediaan air yang tidak seimbang antara musim kemarau dan
musim hujan. Demikian pula dengan kondisi drainase yang terhambat mengakibatkan
hampir seluruh Desa di Kecamatan Kapetakan terendam banjir di musim hujan. Pada
musim kemarau, air tidak tersedia bagi kegiatan budidaya, bahkan air bersih
untuk minum-pun tidak dijumpai.
Bagi masyarakat, apabila kesempatan untuk
memperoleh pekerjaan di dalam desa, kecamatan atau kabupaten sendiri semakin
sulit, maka measyarakat mengambil langkah untuk melakukan migrasi ke kabupaten
atau provinsi lain. Jika migrasi tidak memberikan harapan yang lebih baik,
penduduk angkatan kerja akan menjadi buruh migran di luar negeri. Pilihan terakhir
merupakan langkah yang banyak dilakukan oleh penduduk Kecamatan Kapetakan.
Karena gambaran harapan yang besar untuk memperoleh pendapatan di negeri orang,
maka sebagian besar penduduk Kecamatan Kapetakan menjadi TKI di luar negeri.
TKI yang berasal dari Kecamatan Kapetakan berjumlah 2630 orang, atau 9,4% dari
seluruh jumlah penduduk. Jumlah TKI terbanyak berasal dari Desa Grogol. Rincian
mengenai jumlah dan persentase TKI yang berasal dari Kecamatan Kapetakan
dirinci menurut desa, dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. TKI
dari Kecamatan Kapetakan Menurut Desa
Desa/Kelurahan
|
Jumlah Penduduk
|
Jumlah TKI
|
Rasio Jumlah TKI terhadap Jumlah
Penduduk
|
Bungko
|
2310
|
200
|
8,7%
|
Kertasura
|
3556
|
544
|
15,3%
|
Pegagan Kidul
|
3646
|
30
|
0,8%
|
Pegagan Lor
|
4258
|
396
|
9,3%
|
Dukuh
|
2066
|
200
|
9,7%
|
Karangkendal
|
3793
|
294
|
7,8%
|
Grogol
|
2907
|
500
|
17,2%
|
Kapetakan
|
3303
|
156
|
4,7%
|
Bungko Lor
|
2178
|
310
|
14,2%
|
Kecamatan Kapetakan
|
28017
|
2630
|
9,4%
|
Tingginya angka kemiskinan rumah tangga di
Kecamatan Kapetakan menjadi inspirasi bagi pengambil keputusan untuk menyusun
kebijakan, program, dan kegiatan yang mengarah pada penyediaan lapangan kerja.
Upaya tersebut harus dilakukan untuk meningkatkan ketersediaan sumber
pendapatan yang dalam jangka panjang akan secara berkesinambungan akan mengurangi
angka kemiskinan. Dalam hubungannya dengan pemilihan Kecamatan Kapetakan
sebagai salahsatu sentra produksi budidaya minapolitan, pemilihan tersebut
diharapkan akan membawa dampak positif dalam bentuk pengurangan kemiskinan
menlalui penyerapan tenaga kerja. Oleh karena itu dalam penetapan kebijakan
penataan ruang dan pengembangan kegiatan usaha akan lebih banyak
dikonsentrasikan di Kecamatan Kapetakan.
Mengapa harus dengan minapolitan?
Pembangunan ekonomi lokal berbasis sumberdaya alam
memiliki keunggulan dalam hal penciptaan manfaat ekonomi yang lebih besar dan
merata bagi penduduk. Penciptaan produk lokal yang berkualitas tinggi dan dapat
diandalkan untuk bersaing di pasar regional dan internasional tentunya akan
menciptakan manfaat ekonomi yang besar jika dihasilkan melalui proses yang
efisien. Proses produksi yang efisien dari industri hulu sampai hilir
dengan menggunakan teknologi yang tepat diharapkan akan menghasilkan tingkat
ptoduktivitas per satuan sumberdaya yang lebih tinggi.
Sebagai wilayah pesisir yang cukup luas dan
memiliki tipologi sumberdaya lahan yang datar disertai pola pemukiman yang
terpusat, memungkinkan wilayah Kecamatan Kapetakan dijadikan sebagai sentra
penggerak ekonomi lokal berbasi perikanan. Pembangunan kawasan minapolitan di
Kecamatan Kapetakan menuntut dilakukannya penataan ulang penyediaan sarana dan
prasarana ekonomi wilayah yang terintegrasi antar sektor. Upaya ini menuntut
dihapskannya ego sektoral yang biasanya menjadi penyakit bagi sebagian besar
pemangku kepentingan. Memang sulit menghapus ego sektoral, karena memang
ujungnya DUIT.
Bagamana menghapus ego sektoral dan menghindari
korupsi, tentunya perlu upaya sistematis dan revolusioner dari pemimpin
wilayah. Kita dapat mengambil contoh cara memimpin Gubernur Baru DKI Jakarta.
Disisi lain diperlukan NIAT yang ikhlas dan komitmen untuk menjunjung tinggi
kejujuran pada semua tingkatan kepemimpinan. Harus digariskan bahwa Korupsi itu
merupakan kegiatan tak bermoral, kriminal dan haram hukumnya. Harus diingat,
kareena yang dikorupsi adalah uang RAKYAT INDONESIA, maka ssangat sulit untuk
meminta maaf. Mengapa? Karena jumlah penduduk Indonesia lebih dari 250 juta
orang. Bagaimana cara meminta maaf kepada 250 juta orang?
MATA PENCAHARIAN:
peternak
bebek
Bebek Kroya, asal Cirebon.
Bisnis budidaya bebek memiliki
prospek yang cukup menjanjikan. Apalagi jika budidaya dilakukan secara intensif
dalam arti tidak hanya dilakukan sebagai kegiatan sambilan. Selain memiliki
peluang bagus untuk dikembangkan karena permintaan yang makin tinggi dari
masyarakat untuk konsumsi telur dan daging, peternakan itik membutuhkan pakan,
khususnya sumber protein yang efisien.
bebek di Indonesia awalnya berasal
dari Jawa. Sementara di Inggris dikenal dengan nama Indian Runner (Anas
javanica). Berbagai jenis bebek lokal dikenal penamaannya berdasarkan
tempat pengembangannya, wilayah asal dan sifat morfologis. Mungkin Anda pernah
mendengar nama-nama bebek seperti bebek Alabio (dari Kalimantan Selatan), itik
Tegal dan bebek Mojosari dan bebek Maros.
Umumnya usaha peternakan itik
ditujukan untuk bebek petelur. Namun peluang bebek pedaging juga bisa diambil
dari bebek jantan atau bebek betina yang sudah lewat masa produksinya. Selain
itu bisa juga pebisnis mengambil bagian pembibitan ternak bebek sebagai fokus
usaha.
Namun sebelum seorang peternak
memulai usahanya, harus menyiapkan diri dengan pemahaman tentang perkandangan,
bibit unggul, pakan ternak, pengelolaan dan dan pemasaran hasil. Misalnya
bagaimana pemeliharaan anak bebek (5-8 minggu), pemeliharaan bebek Dara (umur
8-20 minggu ke atas) dan pemeliharaan bebek petelur (umur 20 minggu ke atas).
Masa produksi telur yang ideal
adalah selama 1 tahun. Produksi telur rata-rata bebek lokal berkisar antara
200-300 butir per tahun dengan berat rata-rata 70 gram. Bahkan, bebek alabio
memiliki produktivitas tinggi di atas 250 butir per tahun dengan masa produksi
telur hingga 68 minggu.
Pengembangan dan pemeliharaan bebek
potong agar tercapai efisiensi pemanfaatannya menurut D.L Satie (1991) seperti
dikutip Majalah Poultry Indonesia Online, dapat menggunakan bebek yang telah
lewat masa produksinya maupun bebek jantan. Hal ini dimaksudkan karena bebek
jantan mempunyai beberapa keunggulan dan keuntungan kalau ditinjau dari segi
ekonomisnya. Sementara untuk harga bibit, bebek jantan lebih murah jika
dibandingkan bebek betina, karena msyarakat selama ini hanya mengenal dan
memetik keuntungan dari bebek betina sebagai petelur.
Masih menurut Satie, pemeliharaannya tidak membutuhkan waktu yang lama, dimana hasil sudah bisa dipetik dalam waktu 2-3 bulan. Hal tersebut disebabkan karena pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya relatif lebih baik daripada bebek betina. Berat badan sampai saat dipotong tidak kurang dari 1,5 kg. Dengan memanfaatkan bebek jantan, dalam waktu yang relatif singkat sudah dapat dicapai berat yang lebih dibutuhkan. Pemotongan pada umur yang relatif muda, menghasilkan daging yang lebih empuk, lebih gurih dan nilai gizinya lebih tinggi.
PASAR KEMISAN
Gandul (13-6-13) – Kemisan, sentral kegiatan
perekonomian di Desa Pegagan Kidul untuk memenuhi kebutuhan masyarakat ya masyarakat dari berbagai penjuru desa, baik
wilayah sendiri ataupun masyarakat dari desa lain.
ng dikhususkan pada hari kamis, kemisan mulai pada pukul 6 pagi sampai jam 11 siang, walaupun dengan waktu yang singkat mampu menyedot
ng dikhususkan pada hari kamis, kemisan mulai pada pukul 6 pagi sampai jam 11 siang, walaupun dengan waktu yang singkat mampu menyedot
Berbagai macam yang
berjualan di pasar ini dari barang berkebutuhan pokok ataupun barang yang
lainnya, misalnya pedagang alat rumah tangga, baju, pedagang sayur – sayuran,
lauk pauk, ya selayaknya pasar tradisional lainnya.
Kemisan ini dulunya
hadir dari malam kamis sampai siang kamisnya, malam kamisnya dulu dijadikan
sebagai ajang mencari pacar kalau istilah sekarang pasar senggol, dengan posisi
tersebut akhirnya banyak factor yang akhirnya untuk malam ditiadakan sesuai
dengan peraturan pemerintah desa, kini pasar kemisan hadir setiap pagi sampai
siang di hari kamis itu sendiri.
Masyarakat Pegagan
kidul pun di untungkan dengan adanya kemisan ini, tentunya
untuk memenuhi kebutuhan setiap hari tinggal menunggu hari kamis dan tentunya
tidak mengeluarkan ongkos dan waktu yang banyak karena kini kemisan sudah
penuhdari pangkalan ojeg yang mau masuk arah desa sampai berakhir di tanggul
sudah terpenuhi oleh penjual.
Sesuai pantauan
Pegagankidul pengunjung pun sangat antusias dengan adanya pasar ini dilihat
sangat bersemangantnya pengnjung untuk menikmati pasar ini walaupun keadaan
jalan sangat becek karena tadi malam sempat diguyur hujan akan tetapi
masayarakat tetap berjubel memadati pasar ini.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTIP - Stainless Steel - Tiadonic Lines
BalasHapusThis properties of titanium is a TIP. This titanium app was apple watch stainless steel vs titanium made with stainless steel in mind. 벳 365 This titanium glasses frames stainless steel steampunk steel steampunk steampunk stainless steel steampunk steel
h619z3erhsc406 bulk sex dolls,horse dildo,dildos,wolf dildo,women sexy toys,couples sexy toys,women sexy toys,sex toys,dog dildo j261e2dkrqy454
BalasHapus